Rasullullah SAW sangat menekankan kepedulian terhadap anak yatim

Santunan Yatim dan dhuafa


Salah satu hal yang sangat penting dari pesan Agama kita untuk peduli terhadap anak yatim. Rasulullah SAW beliau sendiri juga yatim dan piatu, Rasulullah SAW yatim semenjak dalam kandungan ibunya. Sehingga Rasulullah SAW tidak pernah keluar dari lidah ucapan memanggil ayah kandung, karena Ayahanda Rasulullah lebih dulu menghadap sang khalik.

Semenjak Rasulullah SAW lahir sampai berusia enam tahun yang memanggil dan dipanggil Rasulullah SAW hanyalah ibu. Setelah usia enam tahun Rasulullah SAW tidak lagi memanggil Ibu, karena ibunda Rasulullah SAW juga telah menghadap Allah SWT.

Maka Rasulullah SAW cukup merasakan pahit hidup di masa kecil berstatus yatim piatu. Kebahagian dari sang ayah tidak pernah Rasulullah rasakan semenjak dari bayi. Setelah usia enam tahun Rasulullah SAW tidak lagi merasakan belaian seorang ibu, hidup yatim dan piatu.

Jadi yang perlu kita pikir bersama, pastikan siapapun yatim harus ada yang bisa mneggantikan posisi seorang ayah, begitu juga halnya dengan piatu siapa yang menggantikan posisi seorang ibu. Hal yang paling penting posisi seorang ayah dan posisi seorang adalah orang yang menyelamatkan masa depan yang abadi.

Rasullullah SAW sangat menekankan kepedulian terhadap anak yatim, memelihara, menyantuni dan mengasuh anak yatim menjadi tanggung jawab kita semua. Sebagai ummat islam kita berkewajiban untuk memberinya makanan, pakaian, pendidikan, tempat tinggal, dan kehidupan yang layak sehingga mareka dewasa.

Maka bagi kita yang memiliki kemampuan, kelebihan inilah kesempatan untuk menanggung beban anak yatim dan piatu.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url